Garut, wartaindonesianews.co.id — Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Garut pada Jumat, 18 Juli 2025. Tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia dalam insiden berebut makanan gratis pada acara pernikahan Wakil Bupati Garut.
Ribuan orang memadati lokasi acara yang terbuka untuk masyarakat umum. Makanan gratis yang disediakan panitia memicu kericuhan ketika warga, yang didominasi kalangan kurang mampu, saling dorong dan berdesakan demi mendapatkan konsumsi. Kepadatan memuncak hingga menyebabkan korban terinjak-injak dan sesak napas.
Tiga warga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Peristiwa ini pun memicu gelombang keprihatinan dan kritik terhadap penyelenggara acara serta kondisi sosial ekonomi masyarakat Garut.
Ridwan, pembina Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (APPI) DPD Garut, mengecam keras kejadian ini.
> “Ini bukan sekadar kelalaian teknis panitia. Ini adalah cermin menyedihkan dari kemiskinan ekstrem yang masih menghantui rakyat Garut. Sampai berebut makanan gratis demi bertahan hidup. Sangat memalukan bagi wajah pemerintahan kita,” tegasnya.
Ia menambahkan, tragedi ini adalah alarm bagi pemerintah daerah: bahwa pesta mewah pejabat tak seharusnya menutupi kenyataan pahit di balik kehidupan masyarakatnya.
> “Rakyat yang lapar dan miskin tak butuh panggung glamor kekuasaan. Mereka butuh solusi nyata atas kemiskinan yang terus diwariskan turun-temurun,” imbuh Ridwan.
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah aktivis dan organisasi masyarakat sipil menuntut pertanggungjawaban panitia dan pemerintah daerah. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kronologi dan penyebab pasti jatuhnya korban.
Tragedi ini menjadi sorotan nasional dan simbol dari jurang menganga antara pesta kekuasaan dan penderitaan rakyat.
Pewarta: Tim/Red (TN)