masukkan script iklan disini
BANJARNEGARA - BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegar yang juga sebagai Penanggungjawab Aliansi BEM se-Banjarnegara menekankan strategi pengawasan partisipatif terhadap implementasi sepuluh program unggulan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara oleh Mahasiswa Banjarnegara.
Langkah ini merupakan eskalasi natural dari rekam jejak advokasi lingkungan dan sosial yang telah dibangun selama ini terutama oleh BEM STIMIK.
Presiden Mahasiswa STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara, Sultan Fauzi, dalam pernyataan eksklusifnya menyatakan, "Kami memposisikan diri sebagai mitra strategis yang membawa perspektif kritis transformatif dan data di lapangan.
Sepuluh program ini berpotensi menjadi game changer jika diimplementasikan dengan prinsip transparansi dan partisipatif."
Rekam Jejak Sebagai Modal Strategis
Basis legitimasi BEM STIMIK ini terbangun dari portofolio advokasi yang terdokumentasi. Pada kuartal pertama tahun 2025, mereka menginisiasi gerakan penyelamatan hutan Rogojembangan di Wanayasa yang mencakup investigasi mendalam terhadap kerusakan ratusan hektar kawasan hutan.
Aksi strategis mereka berhasil memfasilitasi pertemuan multipihak dengan melibatkan Perhutani Banyumas Timur, aktivis lingkungan, masyarakat yang terkena dampaknya, dan pewarta berita.
"Kami menyatakan bentuk kritis kami dengan menghadirkan distribusi 1.200 bibit tanaman produktif sebagai bentuk kritikan terhadap instansi yang tidak sadar terhadap restorasi ekologis," tambah Sultan merujuk pada aksi bagi-bagi 1200 bibit pohon.
Analisis Mendalam untuk Setiap Program
Dalam dokumen policy brief yang disusun dan disebarkan di akun instagram @bem_stb, Mahasiswa STIMIK Tunas Bangsa ini memberikan analisis mendalam terhadap evaluasi 200 hari kinerja Amelia Desiana dan Wakhid Jumali.
Serta tak lama berselang BEM STIMIK Tunas Bangsa juga menyampaikan analisis kritis terhadap 10 Program Unggulan pemerintah Pemerintahan Bupati Amelia Desiana dan Wakhid Jumali ini, bahwa pada program Rintisan Kawasan Industri Ramah Lingkungan, mereka mengingatkan pentingnya kajian Environmental Impact Assessment (EIA) yang komprehensif.
Sementara untuk program Dana Pinjaman Bergulir UMKM, mereka mengusulkan model pendampingan berbasis kampus yang berfokus pada IT yaitu STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara. Ia menekankan siap menyediakan konsultan bisnis digital untuk memastikan dana bergulir menjadi investasi produktif," tegasnya.
Dari Advokasi ke Aksi Koridor Institusional
Perjalanan BEM STIMIK Tunas Bangsa mahasiswa ini menunjukkan evolusi strategi yang matang. Setelah menaikkan eskalasi isu intensif terkait kasus Affan Kurniawan pertengahan tahun ini, mereka berhasil melakukan audiensi dengan Pimpinan DPRD Banjarnegara dan mengajukan 7 butir rekomendasi kebijakan lokal serta 22 poin tuntutan nasional.
"Pengalaman berinteraksi dengan koridor institusional membuat kami memahami bahwa perubahan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui engagement konstruktif," ujar Sultan.
Komitmen Pengawasan Jangka Panjang
Sebagai bentuk komitmen, BEM STIMIK Tunas Bangsa dan Aliansi BEM se-Banjarnegara ini akan membentuk tim khusus yang akan memantau implementasi program melalui tiga pendekatan: pemantauan lapangan, analisis data anggaran, dan survei kepuasan masyarakat.
"Kami akan menerbitkan laporan akhir tahun yang dapat diakses publik sebagai bentuk akuntabilitas bersama," pungkas Sultan pernyataan.
Dengan pendekatan yang sistematis dan berbasis bukti, BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara ini menandai babak baru gerakan mahasiswa yang kritis, konstruktif, dan solutif.
Pewarta: Nur S