Tadulako, wartaindonesianews co.id ---Universitas Tadulako (Untad) terus membangun kerjasama dengan sejumlah pihak terkait dengan pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan.
Terbaru, Untad melakukan kerjasama dengan Indosat Ooredoo Hutchison dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup.
Salah satu bentuk dari upaya tersebut adalah peluncuran program CSR Indosat yakni Digitalisasi Konservasi Mangrove.
Peluncuran program tersebut dilakukan pada Senin 19 Agustus 2024, bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Untad.
Peluncuran program CSR Indosat itu ditandai dengan Penandatanganan MoU dan MoA antara pihak Indosat dan Universitas Tadulako yang disaksikan oleh perwakilan Gubernur Sulteng, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi “Digitalization Mangrove Conservation 2024” oleh pihak Indosat.
Program ini akan melibatkan para civitas akademika yang memiliki basic keilmuan dalam mendukung upaya Digitalisasi Konservasi Mangrove tersebut.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. H. Amar, ST., MT., IPU, Asean Eng dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada pihak Indosat atas kerjasama yang dibangun.
Ia mengatakan, bahwa program tersebut sejalan dengan visi misi Untad yang mendukung pengembangan teknologi, khususnya dalam hal pelaksanaan Tri Dharma Pendidikan.
"Kami yakin bahwa program ini tidak hanya akan memperkuat ketahanan lingkungan, tetapi juga akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat," kata Rektor.
Sementara, Swandi Tjia selaku EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Indosat Ooredoo Hutchison dalam sambutannya menyampaikan, bahwa program Digitalisasi Konservasi Mangrove yang sedang dilakukan Indosat adalah menghadirkan solusi Internet of Things (IoT).
Kata Swandi, IoT merupakan teknologi yang dapat memantau beberapa parameter penting kualitas air untuk budidaya perikanan secara real-time, khususnya tambak yang berdekatan dengan wilayah tumbuh mangrove.
"Diharapkan produktivitas tambak tetap terus meningkat. Namun, tetap menghindari kerusakan mangrove di sekitarnya. Karena ancaman penebangan secara masif,” ucap Swandi.
Sebelum melakukan peluncuran program Digitalisasi Konservasi Mangrove ini, Untad dan Indosat telah melakukan penanaman mangrove di wilayah konservasi mangrove, Layana Indah, Kota Palu.
Pewarta: Junaidi AM
Editor: Nur S
Posting Komentar