Iklan

Menu Bawah

Mahasiswa STIT Tunas Bangsa Aktif Gagas Strategi Pendidikan Lewat FGD “Kuliah atau Kerja?”

Minggu, 06 Juli 2025, Juli 06, 2025 WIB Last Updated 2025-07-06T01:18:38Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id— Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banjarnegara menyambut baik pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kuliah atau Kerja? Menyusun Ulang Strategi Pendidikan Banjarnegara”, yang digelar di Rumah Baca Purnama pada Sabtu (5/7/2025).


FGD yang dimotori oleh mahasiswa Program studi Manajemen Pendidikan Islam STIT Tunas Bangsa ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa dan institusi pendidikan tinggi untuk mengambil peran strategis dalam mendorong peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan minat melanjutkan studi di tingkat perguruan tinggi. 


Kegiatan ini menghadirkan narasumber Indra Hari Purnama, Penulis & Founder Rumah Baca Purnama, dan Taufiq Hidayat, Pendidik & Jurnalis, serta dipandu moderator Alfiyah Zahroh W.


Menurut Indra Hari Purnama, perguruan tinggi lokal di Banjarnegara memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong kemajuan daerah.



“Diskusi hari ini diharapkan dapat menjadi bahan pemikiran bersama tentang bagaimana meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah di Banjarnegara, salah satunya dengan memperbanyak lulusan SMA/SMK/MA yang melanjutkan, terlebih Banjarnegara kini memiliki lima Perguruan Tinggi,” ujarnya.


Ia juga menegaskan bahwa lima perguruan tinggi di Banjarnegara saat ini memiliki program studi yang beragam dan tidak tumpang tindih.


“Perguruan tinggi di sini tidak perlu bersaing. Yang perlu kita bangun adalah kolaborasi, sehingga semua bisa saling melengkapi dalam membangun masa depan pendidikan Banjarnegara,” tambahnya.


Dari sisi pelajar, FGD ini menjadi wadah reflektif yang membuka wawasan. Abdilah Catur Putra, salah satu pelajar yang hadir, mengaku mendapatkan motivasi baru. 



“Saya jadi lebih semangat untuk kuliah, meski belum tahu akan ke mana. Tapi setelah ikut diskusi ini, saya sadar pentingnya pendidikan tinggi untuk masa depan saya,” ucapnya.


Sementara itu, Ketua Panitia, Pangesti Dewi Lestari, menyatakan bahwa acara ini juga bertujuan membuka ruang pertemuan antara pelajar, mahasiswa, dan perguruan tinggi agar terbentuk jembatan aspirasi dan dukungan.


"Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa pendidikan tinggi bukan hanya untuk sebagian orang, tapi untuk semua yang ingin maju,” jelasnya.


Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga didorong untuk tidak hanya menjadi pelaku akademik, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial di komunitasnya. 


Perguruan tinggi pun diharapkan aktif dalam memperkuat kemitraan dengan sekolah-sekolah, komunitas, dan masyarakat demi membangun budaya belajar yang berkelanjutan.

Pewarta: Nur S 

Komentar

Tampilkan

Terkini