Cilacap, wartaindonesianews.co.id – Di dihari Minggu 5 juli 2025 , di tengah keterbatasan dan kesulitan ekonomi, secercah harapan muncul bagi Ruwati, seorang ibu warga Desa Serawadadi, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Ruwati tengah berjuang melawan penyakit sesak napas dan batuk-batuk yang telah menderanya selama tiga bulan terakhir. kondisinya ini membuatnya tak lagi mampu bekerja sebagai tukang pijat keliling, pekerjaan yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.
Kisah pilu Ruwati mengetuk hati sastriwidianata, seorang reporter dari nuansarealitanews.com wilayah Cilacap. selama satu minggu terakhir, Sastriwidianata, yang akrab disapa Sas, menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendampingi dan mengkoordinasikan bantuan untuk Ruwati. Sas tidak hanya meluangkan waktu dan tenaga, tetapi juga tak ragu menggunakan rezekinya untuk meringankan beban sesama.
Di pagi harinya, supir Desa, supir ambulans, fasilitas warga masyarakat Desa Serawadadi Kecamatan Kawunganten, atas dedikasinya yang sangat luar biasa memberikan pelayanan ekstra.
Kepala Desa Serawadadi bersama masyarakat selalu apik terjalin komunikasi yang baik, transparan, akuntabel, terbuka di setiap kegiatan proyek, pembangunan, dan penggunaan dana Desa, bantuan Provinsi, bantuan langsung tunai, dan bantuan lainnya selalu terbuka, dan melaporkan lewat rapat, musdus, musdes.
Dan rapat-rapat bersama warga masyarakat desa, dan tokoh masyarakat, bpd desa, sesepuh, tokoh agama, RT, RW, warga masyarakat, dan tokoh pemuda karang taruna, dan jajaran Forkopincam Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap.
Kabar baiknya, Kepala Desa Serawadadi, Amien, telah memberikan bantuan sebesar Rp. 400.000,- untuk biaya pengobatan awal di Puskesmas Kawunganten, Sas juga menginformasikan bahwa rencananya, ruwati akan segera dirujuk ke rumah sakit di Cilacap.
Ketulusan Sas dalam menjalankan tugas Jurnalistiknya patut diacungi jempol, ia dikenal aktif meliput di berbagai wilayah Cilacap Barat, dari Jeruklegi hingga perbatasan Kalipucang Rawapu, bahkan Wanareja dan Majenang.
Dedikasinya dalam mencari dan menyampaikan informasi teraktual seringkali membuatnya harus berangkat pagi buta dan pulang larut malam, bahkan tak jarang menginap demi sebuah berita. namun, kali ini, fokusnya tertuju pada misi kemanusiaan, mengawal dan mendampingi ruwati yang membutuhkan uluran tangan.
Kondisi Ruwati memang memprihatinkan. ia dan suaminya, yang bekerja sebagai buruh serabutan, harus mengontrak rumah di Desa kalijeruk setelah rumah mereka di Sarwadadi dibongkar karena tidak layak huni. tanpa adanya jaminan kesehatan bpjs, ruwati terpaksa menjalani pengobatan umum di Puskesmas Kawunganten, yang tentu saja menambah beban ekonomi keluarga.
Upaya untuk mendapatkan akses kesehatan yang layak terus diupayakan. Sastriwidianata bergerak cepat setelah menerima informasi dari rekannya di jakarta terkait kondisi ruwati yang merupakan orang tua siswa dari Muji, anak Ruwati.
Feny, rekan Sas, meminta bantuan untuk mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) dan mendaftarkan Ruwati sebagai peserta BPJS jaminan kesehatan nasional (JKN) agar pengobatan dapat dilanjutkan tanpa terkendala biaya.
Namum, harapan sempat terkendala ketika pihak desa menyampaikan bahwa kuota anggaran APBD Desa untuk bantuan kesehatan telah terpenuhi. meskipun pendaftaran melalui jalur Penerima Bantuan Iuran (PBI) memungkinkan, prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar satu tahun.
Meski demikian, semangat untuk membantu ruwati tak surut. setelah beberapa hari menjalani perawatan di puskesmas, total biaya yang harus dibayarkan mencapai Rp 1.450.000,- berkat sktm, biaya tersebut direduksi menjadi Rp 950.000,-
Namun, setelah satu malam tambahan, tagihan kembali bertambah menjadi Rp 1.315.000,- anak ruwati, muji, hanya memiliki dana Rp 700.000,- termasuk bantuan dari Kepala Desa. dengan jaminan KTP dari awak media, pihak Puskesmas akhirnya menerima pembayaran awal tersebut.
Saat ini, Sastriwidianata dan timnya terus berupaya mengurus persyaratan agar Ruwati segera mendapatkan kartu BPJS dari pemerintah.
Harapan besar disematkan kepada Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah untuk memberikan perhatian dan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat kecil seperti Ruwati.
Kisah ini menjadi cerminan pentingnya sinergi antara media, pemerintah Desa, dan pihak terkait dalam membantu masyarakat yang tengah dilanda kesulitan. awak media sas memberikan dedikasinya dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak-pihak pemangku kepentingan yang dimana respon cepat, akuntabel, dan penuh empati terhadap media dan masyarakat.
Dedikasi Sas dari nuansarealitanews.com dan respons cepat dari pemerintah Desa Serawadadi beserta supir ambulans Desa yang siap siaga memberikan pelayanan ekstra, memberikan contoh nyata bahwa kepedulian dan gotong royong masih menjadi pilar kekuatan masyarakat.
Pewarta: Nur/Marjuki