• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    SHOLAT SUNAT MUTLAK, DHUHA & BACA DO'A TOLAK BALA di REBO WAKASAN

    20 Agu 2025, 09:45 WIB Last Updated 2025-08-20T02:45:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     



    Kawalu, Tasikmalaya, wartaindonesianews.co.id --Rabu Wakasan, Hari rabu terakhir di bulan Safar yang bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 2025 (26 Sadar 1447 H) merupakan hari dimana diturunkannya 1000 macam penyakit, Naudzubillah semoga kita semua dilindungi oleh Alloh Subhaanahu wata'ala. Kita selaku Ummat muslim percaya dan meyakini bahwa segala sesuatu yang ditaqdirkan Alloh Subhanahu wata'ala memiliki tujuan dan hikmah khusus untuk ummatnya yang beriman. 


    Para siswa SDN Kedungwaru mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan bimbingan Guru PAI Ibu Lilis Kholisoh, S.Pd.I secara rutin melaksanakan sholat sunat, baca surat - surat pendek, surat yasin serta do'a - do'a setiap hari rabu sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran. 


    Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak lama dan sudah menjadi sebuah kebiasaan di SDN Kedungwaru. Kegiatan pembiasaan tersebut mudah-mudahan mampu menjadi bekal spiritual para siswa kelak ketika sudah lulus dari bangku sekolah dasar. 


    “Kami berharap kegiatan positif ini mampu menjadi sebuah bekal dasar atau fundamen penting bagi kehidupan. Karena, kehidupan pada era digital ini, semua dituntut untuk cerdas memilah dan memilih antara yang hak dan bathil, mampu membedakan hak dan kewajiban yang tidak tumpang tindih bahkan dicampur adukan.”


    Para siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPAS, dll tapi siswa juga harus menguasai kecerdasan spiritual sebagai main power dalam menjalani kehidupan yang serba instan dan digital ini. 


    Tidak hanya guru yang memiliki kewajiban membimbing para siswa, tapi kewajiban utama membimbing mereka adalah orang tua siswa masing-masing. Karena, waktu yang terbanyak adalah dirumah, bukan disekolah. 


    Pembiasaan yang dilakukan di SDN Kedungwaru, Kawalu Kota Tasikmalaya tersebut berharap akan menjadi sebuah kebiasaan para siswa ketika berada di rumah. Entah itu di waktu libur sekolah atau kelak setelah lulus mengenyam pendidikan sekolah dasar. 


    Mengapa di sekolah negeri harus membiasakan kegiatan rutin keagamaan? Karena pembekalan pelajaran agama sejak dini akan mampu menjadi sebuah dasar agar para siswa tidak hanya cekatan dan pintar dalam mata pelajaran umum. Tapi, jika kepintaran atau kemampuan dalam penguasaan mata pelajaran umum saja tanpa adanya dasar dan filter agama maka kelak dikhawatirkan mereka akan kehilangan jiwa sosial dan spiritual. 


    Kehilangan jiwa sosial dan spiritual akan mengakibatkan bencana yang sangat besar. Karena, tanpa adanya petunjuk agama maka manusia akan berbuat sesuatu sesuai kehendaknya tanpa berpikir dan merasakan manusia lain. 


    Dengan pembiasaan keagamaan diharapkan siswa mampu hidup beradab. Karena, sebuah ilmu pengetahuan tanpa adab maka hasilnya adalah sebuah kerusakan yang tidak mudah untuk di perbaiki. 


    Pewarta: Irwan Purwanto, S.Pd

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini