masukkan script iklan disini
Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id --Selasa (23/9) — Seorang pekerja outsourcing bernama Adi, warga Desa Wanadri, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, mengalami kecelakaan kerja serius saat bekerja di salah satu pabrik hebel di wilayah Purwonegoro.
Insiden ini terjadi pada sekitar Juni lalu, ketika Adi terjepit mesin produksi saat menjalankan tugasnya. Akibat kejadian tersebut, Adi mengalami luka berat pada kaki kiri dan kini masih menjalani perawatan intensif, termasuk proses pencangkokan kulit.
Pihak keluarga korban menyampaikan bahwa perusahaan telah bertanggungjawab menanggung seluruh biaya pengobatan di rumah sakit. Namun, mereka berharap pihak perusahaan tidak hanya berhenti pada bantuan medis di rumah sakit, tetapi juga turut menanggung biaya perawatan di luar rumah sakit, seperti pengadaan perawat untuk perawatan di rumah.
*Perusahaan dan Vendor Beri Penjelasan*
Perwakilan SDM dari pihak perusahaan mengakui adanya kecelakaan kerja dan menyebutkan bahwa korban merupakan karyawan outsourcing dari vendor rekanan.
“Sejak kejadian, korban langsung kami bawa ke rumah sakit untuk penanganan. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sudah kami jalankan sesuai SOP. Ini murni karena kurang hati-hatinya pekerja. Kami juga sudah memberikan santunan, dan mendorong vendor untuk memenuhi hak-hak korban,” ujar perwakilan perusahaan.
Pihak vendor yang bertanggung jawab atas status ketenagakerjaan korban melalui telpon whatapps dengan media menyatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banjarnegara.
“Pekerja sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Semua biaya pengobatan telah ditanggung oleh BPJS,” jelas perwakilan vendor saat dihubungi.
Dinas Tenaga Kerja melalui Kepala Bidang Hubungan Industrial membenarkan bahwa telah terjadi kecelakaan kerja, dan vendor telah melaporkan hal tersebut ke dinas.
“Kami akan terus mendampingi dan mengawal proses pemenuhan hak-hak pekerja hingga korban benar-benar pulih,” tegas pejabat tersebut.
*Insiden Tak Terduga Saat Wawancara*
Namun, suasana berbeda terjadi saat tim media melakukan wawancara dengan perwakilan SDM langsung di lokasi pabrik hebel.
Tidak disangka, tiba-tiba hadir seorang oknum Babinsa setempat yang mengaku sebagai bagian dari sistem keamanan pabrik.
Dengan nada tinggi dan sikap arogan, oknum tersebut menuding pihak media telah “membuka luka lama” dan “memutarbalikkan fakta,” meskipun tanpa menunjukkan bukti yang jelas atas tuduhan tersebut.
Lebih jauh, oknum tersebut bahkan sempat mengancam akan melaporkan pihak media apabila pemberitaan tidak sesuai dengan fakta. Ia juga menyampaikan pernyataan yang menyudutkan seluruh media secara umum, dengan menyebut bahwa media “hanya suka memutarbalikkan fakta” tanpa dasar.
Dengan Perilaku tersebut tentu sangat disayangkan, mengingat kehadiran media di lokasi bertujuan untuk menggali informasi dan melakukan fungsi kontrol sosial sesuai dengan Undang-undang Pers Pasal 8 no 4 tahun 1999 yang berlaku di Indonesia.
Pimpinan Redaksi wartaindonesianws.co.id, di Tlp oleh Kapten Inf. Sugiono Danramil Purwanegara tepat pukul 20.21 membicarakan tentang kejadian kesalpaham Anggotanya di pabrik Hebel, Kami atas nama pimpinan mohon maaf atas kejadian itu semua.
Dan mari kita ambil khikmahnya di balik kejadian itu semua, dan kedepan mari kita jaga kondusifitas dearak kita, hingga tercapai aman, nyaman untuk kita semua.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Danramil Purwanegara, kepada Ketua Umum DPP PWNI Kristian Jhoharianto yang akrab dengan panggilan Kang Aan, mohon maaf atas kejadian tersebut, itu semua cuman kesalpahaman.
Pewarta:Tim R