• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Peringatan Pekan Tuli di Banjarnegara, Gaungkan Kesetaraan Penyandang Disabilitas

    28 Sep 2025, 16:08 WIB Last Updated 2025-09-28T09:08:33Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    BANJARNEGARA, wartaindinesianews.co.id – Suasana Pendapa Dipayudha Adigraha, Minggu (28/9/2025) terasa hangat. Lebih dari 200 anak penyandang disabilitas sensorik (tuna rungu) tampil memukau dengan beragam pertunjukan, mulai dari tari Dawet Ayu sebagai pembuka acara, pantomim, hingga drama menggunakan bahasa isyarat. 


    Pertunjukan ini menjadi bagian dari puncak perayaan Pekan Tuli Internasional 2025, setelah sebelumnya dilaksanakan berbagai kegiatan oleh komunitas penyandang tuna rungu di Banjarnegara.


    Ketua Panitia Pekan Tuli Internasional Banjarnegara, Lutfi Aditya, melalui bahasa isyarat dan bantuan narator menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama kegiatan berlangsung.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Drs. Indarto, M.Si hadir mewakili Bupati untuk membuka kegiatan. Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan penyandang disabilitas.


    “Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkomitmen menjadikan pembangunan inklusif sebagai bagian penting dari arah kebijakan daerah. Setiap warga, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan publik dan ruang partisipasi,” ujar Indarto.


    Sekda menambahkan, tanggal 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional. Tema peringatan tahun ini selaras dengan tema Pekan Tuli Internasional yang berlangsung pada 22–28 September 2025, yakni “No Human Rights Without Sign Language Rights” (Tak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak atas Bahasa Isyarat).

    “Guna mendukung hal tersebut, Pemkab memberikan dukungan kepada Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) di Banjarnegara, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, kesetaraan hak, dan kemandirian penyandang tunarungu,” ujar Sekda.


    Meski demikian, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, di antaranya keterbatasan penguasaan bahasa isyarat di masyarakat, minimnya jumlah pendidik bahasa isyarat, serta masih adanya stigma negatif dalam masyarakat. 


    “Teman Tuli membutuhkan dukungan dari teman dengar. Bahasa isyarat adalah jembatan persaudaraan. Melalui bahasa isyarat, kita berusaha mewujudkan keadilan yang inklusif,” imbuhnya.

    Berdasarkan data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA), jumlah penyandang disabilitas sensorik (tuna rungu) di Kabupaten Banjarnegara mencapai 1.123 orang. 


    Pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya peningkatan layanan melalui pelatihan, peningkatan keterampilan, serta bantuan alat bantu dengar bagi penyandang disabilitas.


    Kegiatan juga dihadir Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Barijadi Djumpaedo S.Sos, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat  Anang Sutanto SSTP M.Si, Plt Kepala Dinsos PPPA Aditya Agus Satria, M.Ec.Dev, kepala sekolah dan guru SLB serta aktivis dan komunitas tuna rungu Banjarnegara. 

    Pewarta : Nur S

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini