Bawean, Gresik, wartaindonesianews.co.id. — (18/11/2025) Warga Pulau Bawean kembali mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini membuat masyarakat resah, terutama para nelayan dan pelaku usaha yang bergantung pada BBM bersubsidi untuk aktivitas harian.
Junaidi Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) KSM Sangkapura ikut angkat suara terkait situasi tersebut.
Mereka menilai kelangkaan ini janggal karena dalam satu bulan terakhir Bawean tercatat telah menerima dua kali pasokan Pertalite dengan jumlah yang cukup besar.
Menurut data yang dihimpun LSM GMBI:
Distribusi pertama diterima pada 16 Oktober 2025, melalui kapal MT Ferimas Sejahtera dengan total 352 kiloliter (KL). Rinciannya:
APMS 01 : 152 KL
SPBU 39K : 200 KL
Distribusi kedua tiba pada Rabu, 5 November 2025, berupa tambahan pasokan:
APMS 01 : 24 KL
SPBU 39K : 96 KL
Meski suplai BBM tercatat masuk secara rutin, warga tetap kesulitan mendapatkan Pertalite di lapangan.
Hal ini memicu dugaan adanya penyimpangan dalam distribusi maupun penyaluran BBM bersubsidi.
Maka dari itu Kami LSM GMBI KSM Sangkapura bersama masyarakat mendesak Forkopimcam Sangkapura untuk segera turun dan melakukan pengecekan langsung ke para pengepul serta distributor minyak di Bawean.
Mereka meminta aparat memastikan tidak ada praktik penimbunan, permainan harga, atau penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Kami bersama warga berharap pemerintah dan pihak terkait mengambil tindakan cepat agar distribusi Pertalite kembali normal sehingga aktivitas masyarakat tidak lagi terganggu.
Junaidi Menambahkan Kami dari LSM GMBI KSM Sangkapura menekankan bahwa demi masyarakat, tidak boleh ada yang mencoba bermain-main, semua harus berjalan sesuai aturan dan transparan,” tegas Junaidi.
Pewarta: Tim Red

