• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Diduga Tergiur Dana Fantastis 49 Juta Euro, Oknum Kepala Cabang Lepas Tangan, Berujung Dilaporkan ke Polisi

    5 Des 2025, 16:48 WIB Last Updated 2025-12-05T09:48:10Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Purbalingga, warataindonesianews.co.id. --Laporan dugaan tindak pidana penipuan yang diajukan seorang warga Purwokerto ke Polres Purbalingga kini memasuki babak baru. Untuk menjaga keberimbangan pemberitaan, awak Media Penanusantara News bersama awak Media lainya, melakukan penelusuran lapangan dan meminta keterangan dari sejumlah pihak, termasuk terduga terlapor OK.


    Awal Mula: Tawaran Pencairan Dana di Singapura.

    OK menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari tawaran pencairan dana di sebuah bank di Singapura, yang disampaikan oleh seseorang berinisial Ol. Ol kemudian memperkenalkannya kepada TF, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Cabang BSI Purbalingga.


    > “Awalnya saya ditawari pencairan dana di Singapura dengan biaya sekitar Rp 4 miliar. Karena tidak ada investor yang mau menanggung biaya itu, rencana tersebut batal,” ujar OK.


    Skema Baru: Digital Money Senilai 49 Juta Euro.

    Beberapa waktu kemudian, TF kembali membawa tawaran yang jauh lebih besar: pencairan ‘dana digital money’ dari Deutsche Bank Jerman dengan nilai mencapai 49 juta euro. Untuk memprosesnya, OK diminta menyediakan biaya operasional sebesar Rp 650 juta.


    > “Saya tertarik dan sepakat diperkenalkan dengan rekan TF, yaitu Bu Ir dan Pak Nk. Kami bertiga lalu berangkat ke Jakarta untuk bertemu mereka,” ungkapnya.


    Setelah pertemuan di Jakarta, rombongan dibawa ke Bandung untuk melanjutkan pembahasan di sebuah vila. Di tempat itulah OK mengklaim baru mengetahui bahwa dirinya hanya akan menerima komisi 15 persen, dan itu pun mesti dibagi tiga.


    > “Karena percaya pada mereka dan pada TF, saya akhirnya mengirim dana lewat BSI melalui arahan TF. Transfer dilakukan lewat telepon, dari rekening BSI saya ke rekening PT. Setelah pulang, barulah saya diminta tanda tangan,” jelasnya.


    Keterangan Ol: “Semua sudah disiapkan TF”

    Ol membenarkan bahwa ia mengenal OK dan TF, serta mengakui menyampaikan informasi awal mengenai program digital money tersebut.


    > “Saya mendapat informasi dari TF, lalu saya sampaikan ke OK. Setelah itu mereka langsung komunikasi intens,” ujarnya.


    Ia juga mengungkapkan bahwa TF diduga mempersiapkan seluruh kebutuhan teknis, termasuk pembukaan rekening baru untuk OK.


    > “OK itu bukan nasabah BSI, tapi dibuatkan  rekening  BSI agar kalau nantinya cair, dana bisa langsung masuk ke rekening BSI OK. Bahkan dibuatkan grup komunikasi. TF juga menjadi tergugat 3 dalam perkara perdata,” tambahnya.


    Versi Berbeda dari TF: “Saya hanya mengenalkan”


    Sementara itu, TF memberikan keterangan yang berbeda. Ia membenarkan adanya hubungan dengan para pihak, namun menegaskan keterlibatannya hanya sebatas mengenalkan.


    > “Saya kenal OK dari Ol. Saya mengenal Bu Ir dan Pak NK karena saya punya target tabungan. Tapi karena tidak ada nasabah dan tidak terjadi apa-apa, ya sudah, clear,” ujarnya.


    TF juga menyangkal memfasilitasi atau mengarahkan proses transfer dana.


    > “Ol bilang OK butuh modal, ya saya kenalkan saja. Selebihnya mereka komunikasi sendiri. Saya hanya mencari peluang untuk BSI. Dan yang transfer itu dia sendiri lewat mobile banking, bukan saya,” tegasnya


    Kasus Terus Bergulir

    Tim Penanusantara News berkomitmen mengawal perkembangan perkara ini secara profesional. Dalam waktu dekat, redaksi akan melakukan konfirmasi resmi ke Kanwil BSI untuk memperoleh tanggapan kelembagaan terkait dugaan keterlibatan oknum kepala cabang. (Tim)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini