KELAS PAKAR STIE TAMANSISWA HADIRKAN DR FUJIKAWA

 


Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id -Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tamansiswa Banjarnegara (26/8) menggelar Kelas Pakar Luar Negeri untuk membuka tahun akademik baru 2024/2025. Kelas Pakar mendatangkan nara sumber dari negeri Sakura, FUJIKAWA Yoshinori, Ph.D. in Ed, peneliti dari Waku Pro Hiroshima University.


Tema yang diusung adalah Japan, Culture, and Technology in Modern Era. Kelas pakar dihadiri sekitar 60 mahasiswa dari Program Studi Manajemen dan Akutansi bertempat di aula kampus. 


Dr Lustono, Ketua STIE Tamansiswa dalam sambutan pembukaan menuturkan bahwa institusi yang dipimpinnya sejak 2019 telah teken MoU dengan Waku Pro di Hiroshima University. Salah satu butir Kerjasama kedua Lembaga adalah saling tukar informasi dan joint-research (penelitian bersama).


“Kelas Pakar Luar Negeri hari ini adalah salah satu bentuk implementasi MoU yang telah kami tanda tangani 5 tahun yang lalu di Jepang. Hadirnya Dr FUJIKAWA menandaskan bahwa STIE Tambara pelan tetapi pasti berproses kea rah internasionalisasi,” kata Dr Lustono.


Paparan Dr FUJIKAWA sangat menarik. Dia menceritakan perkembangan budaya dan teknologi Jepang dari sejak zaman masih tradisional sampai hari yang serba modern. Perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan Indonesia. Jepang berkembang sebagai negeri pencipta, pembuat teknologi, sementara Indonesia masih menjadi negara pemakai (user).



“Jepang sadar diri tanpa mengembangkan teknologi, Jepang tidak akan bisa hidup. Ekonomi Jepang tergantung pada industri-karena kami minim sumber daya alam. Jadi para ilmuwan Jepang dengan dukungan pemerintah selalu berinovasi menghasilkan produk-produk high technology yang bisa dibeli oleh bangsa lain di seluruh dunia,” jelas Dr FUJIKAWA.


Selain teknologi, budaya penting yang dimiliki bangsa Jepang adalah manner atau tata krama. Bangsa Jepang sangat menjaga hubungan baik dirinya dengan alam dan dengan sesama manusia. Mereka sadar jika kedua hal ini rusak maka kehidupan akan rusak secara keseluruhan. 


“Orang Jepang sangat menjaga alam; tidak sembarangan menebang pohon karena pohon adalah pemberi kehidupan dengan oksigen dan pelindung dari panas, dari longsor, dan masih banyak lagi. Bahkan kami percaya pohon, hutan, laut, semuanya punya penjaga (spirit). Kami juga sangat peka terhadap kebersihan, kerapian, dan keindahan karena semua itu memberikan efek kehidupan yang nyaman; hampir tidak ada orang Jepang yang suka buang sampah sembarangan. Kami diajari dan didik disiplin tinggi untuk mencintai kebersihan sejak kanak-kanak,” lanjut Dr FUJIKAWA.


Dr FUJIKAWA lantas menerangkan pentingnya saling menghormati budaya antar bangsa. Ketika seseorang tinggal di luar negeri dia harus mau belajar memahami budaya bangsa di negara yang ditinggali dan menghormatinya. Perbedaan budaya bukan sumber konflik melainkan bahan untuk belajar bersama-memahami keberagaman warga dunia.


Usai memberikan kelas pakar, Dr FUJIKAWA lalu melakukan diskusi dengan pimpinan STIE Tamansiswa tentang kemungkinan staff kampus tersebut dapat studi lanjut (S-2) ke Hiroshima University. Berbagai bentuk beasiswa tersedia termasuk dari Kementrian Pendidikan Jepang dan JASSO.  


Pewarta: Sri Nuraeni 

Editor : Nur S 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama