Banjarnegara, wartaindonesianews.co id --Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Kesehatan meluncurkan strategi SIMPATIK (Aksi Meningkatkan Penemuan Kasus TBC dengan Intervensi Kolaboratif) di Rejasa Room Surya Yudha Park Hotel, Selasa (17/6/2025).
Latifa Hesti Purwaningtyas menyampaikan, strategi penanganan TBC (Tuberkulosis) tersebut adalah penanganan yang melibatkan pentahelix, yaitu kolaborasi antara lima unsur, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media.
Menurut Hesti, kolaborasi penting dalam penanganan TBC karena masalah ini bersifat kompleks dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergi berbagai sektor untuk meningkatkan deteksi dini, memastikan pengobatan tuntas, mengurangi stigma, serta memperluas jangkauan edukasi dan layanan.
Dikatakan, cakupan angka penemuan kasus TBC di Banjarnegara masih rendah.
"Dalam penanggulangan TBC kita juga melakukan penemuan kasus secara aktif melalui skrining di masyarakat dan populasi beresiko seperti di Lapas, pondok pesantren, perusahaan dan panti-panti sosial," terangnya
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana mengatakan, strategi SIMPATIK ini menunjukkan komitmen Pemkab Banjarnegara dalam mendukung eliminasi TBC.
Amalia juga meminta masyarakat untuk saling mengingatkan jika ada orang disekitar yang mengalami gejala TBC untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas atau rumah sakit agar cepat tertangani.
"Penderita TBC jangan dikucilkan, jika ada yang terkena, kita edukasi untuk berobat, karena penyakit TBC bisa diobati dengan meminum obat secara teratur minimal 6 bulan tanpa terputus satu kali pun," pungkasnya.
Pewarta : Sri Nuraini