Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian penyambutan mahasiswa baru sekaligus wadah memperkuat wawasan akademik di bidang kehutanan dan lingkungan hidup.
Kuliah umum ini dihadiri oleh dosen Fakultas Kehutanan, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala KPH Kulawi, serta mahasiswa baru Fakultas Kehutanan Untad. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga hutan dan menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kehutanan Untad, Prof. Dr. Ir. Golar, S.Hut., M.Si menegaskan pentingnya peran sivitas akademika dalam memberikan kontribusi nyata terhadap isu-isu lingkungan.
“Kuliah umum ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa. Sebagai generasi penerus, mahasiswa harus mampu mengambil peran dalam upaya menjaga hutan, melindungi iklim, dan menyiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun narasumber utama dalam kuliah umum ini adalah Chalid Muhammad, Ketua Institut Hijau Indonesia, yang membawakan materi terkait tantangan global perubahan iklim dan urgensi peran pemuda.
“Krisis iklim bukan persoalan yang jauh, ia hadir di sekitar kita melalui bencana alam, kerusakan ekosistem, dan menurunnya kualitas hidup masyarakat. Generasi muda harus menjadi motor penggerak perubahan, sebab di tangan mereka masa depan lingkungan kita ditentukan,” tegas Chalid dalam paparannya..
Kegiatan ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa baru Fakultas Kehutanan Untad sekaligus menanamkan kesadaran bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kontribusi nyata dalam menyelesaikan persoalan global.
Dengan semangat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat sipil, Fakultas Kehutanan Untad berkomitmen untuk terus melahirkan generasi muda yang peduli dan siap menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian hutan serta menghadapi krisis iklim.
Reportase : Junaedi AM
Editor : Red



