Tanggamus, wartaindonesianews.co.id — Di tengah maraknya sorotan publik terhadap penyalahgunaan Dana Desa, Kepala Desa Martanda, Kecamatan Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Sumartono (Toni), justru menunjukkan bahwa anggaran miliaran rupiah bisa dikelola secara bersih, transparan, dan berdaya guna maksimal.
Selama dua tahun terakhir, realisasi Dana Desa Martanda mencapai 100 persen terserap dengan manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Tahun 2023, pagu Rp 1,107 miliar diarahkan untuk pembangunan jalan usaha tani, perbaikan fasilitas umum, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan anak usia dini, penguatan budaya, hingga bantuan bagi warga yang terdampak situasi darurat.
Tahun 2024, pagu Rp 973,97 juta kembali dikelola dengan ketat untuk membangun jembatan desa, meningkatkan jalan usaha tani, menyediakan energi alternatif, memperkuat program desa siaga kesehatan, serta menggelar kegiatan budaya dan olahraga yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Dana Desa adalah amanah rakyat. Setiap rupiah harus memberi manfaat nyata dan dikelola dengan prinsip keterbukaan,” tegas Sumartono, yang dikenal aktif turun langsung memantau setiap proyek.
Prestasi ini membuat Desa Martanda yang kini berstatus “Berkembang” diproyeksikan naik menjadi “Maju”, menjadikannya contoh nyata implementasi UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa: membangun dari pinggiran dengan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan warga.
Tak heran jika nama Sumartono mulai disebut-sebut sebagai teladan nasional bagi kepala desa lainnya dalam mengawal Dana Desa tanpa celah korupsi. Tim redaksi
Pewarta: Red
