Palu, Wartaindonesianews.co.id - Sebanyak 20 perwakilan dari inkubator bisnis dan organisasi pendukung UMKM di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti Enterprise Support Organization Workshop bertajuk “Designing Structured and Innovative Mentorship Programs”, yang digelar di Rumah BUMN Telkom Palu, Selasa 22 Juli 2025.
Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara Banuamentor (Indonesia) dan Adelante Community Development (Amerika Serikat), sebagai bagian dari rangkaian proyek timbal balik (reciprocal project) YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative), dengan dukungan dari American Councils for International Education dan Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola program pendampingan UMKM agar mampu merancang program mentoring yang lebih terstruktur, relevan, dan inovatif, seiring dengan tantangan dunia usaha yang terus berkembang.
Maria Gonzalez, Founder & CEO Adelante Community Development, hadir sebagai narasumber utama. Organisasi nirlaba yang dipimpinnya telah menyelenggarakan lebih dari 10.000 sesi konsultasi bisnis, pelatihan, pendampingan, dan webinar bagi pengusaha kecil di Colorado, Amerika Serikat.
Dalam sesi berbagi materi, Maria memaparkan praktik-praktik terbaik dalam merancang program mentorship, strategi mentor-mentee matching, serta pemanfaatan teknologi dan pendekatan berbasis komunitas untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.
“Program mentoring yang efektif bukan hanya soal pengalaman mentor, tetapi juga bagaimana kita menciptakan hubungan saling percaya, tujuan yang jelas, serta proses belajar yang aktif antara mentor dan mentee,” ungkap Maria Gonzalez dalam paparannya.
Selain mendengarkan materi dari narasumber internasional, para peserta juga berbagi praktik baik dari tempat kerja masing-masing—baik dari pemerintah daerah, sektor swasta, maupun LSM—dalam mendampingi pelaku UMKM.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop kolaboratif, di mana peserta melakukan simulasi peran sebagai mentor dan mentee dalam skenario pendampingan usaha. Mereka mempelajari tahapan pendampingan mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi pasca-mentoring, termasuk bagaimana mengukur keberhasilan program.
Nur Rina Maskayanti, COO Banuamentor sekaligus salah satu inisiator kegiatan ini, menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas pelaku pendamping UMKM di daerah.
“Kami percaya bahwa pengelola inkubator dan organisasi pendukung UMKM perlu terus belajar, berbagi, dan membangun jaringan. Melalui workshop ini, kami ingin mendorong lahirnya program mentoring yang lebih berdampak dan berkelanjutan,” jelas Rina.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi lintas sektor yang lebih erat, serta terbentuknya jejaring lokal hingga internasional yang saling menguatkan dalam mendorong UMKM naik kelas—baik melalui pendampingan langsung maupun pemanfaatan teknologi digital.
Pewarta; Junaidi AM