BANJARNEGARA, wartaindonesianews.co.id – Ratusan ibu-ibu Desa Salamerta, Kecamatan Mandiraja, antusias mengikuti Program Gerakan Ibu Menanam Pohon (Rabu Pon) di Balai Desa setempat, Kamis (7/8/2025). Program ini merupakan inisiasi dari Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dalam upaya mendorong ketahanan pangan sekaligus pelestarian lingkungan, khususnya di daerah rawan bencana.
Kegiatan dihadiri oleh Ketua Bidang I TP PKK Jawa Tengah, Indah Sumarno, mewakili Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Tengah Yohanes Pambudi Hadi, Ketua Bidang III TP PKK Banjarnegara Herrina Indri Hastuti, Forkopimcam Mandiraja, Kepala OPD terkait, Kepala Desa Salamerta, perangkat desa, serta para peserta pelatihan.
Dalam pelatihan yang berlangsung dua hari, 7–8 Agustus 2025 ini, para peserta dibekali pengetahuan mengenai pemanfaatan pekarangan untuk menanam tanaman produktif, beternak ayam, serta pelestarian lingkungan. Program ini mendapat sambutan positif karena dinilai selaras dengan upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatan kesejahteraan warga.
Ketua Bidang I TP PKK Jateng, Indah Sumarno, menyampaikan bahwa bantuan dari TP PKK Provinsi Jateng—seperti bibit tanaman, ayam ternak, serta pangan dan kandangnya—diharapkan dapat dikembangkan oleh para peserta.
“Hasilnya bisa dirasakan langsung, baik untuk mencukupi pangan keluarga maupun meningkatkan ekonomi rumah tangga,” ujar Indah.
Program Rabu Pon sebelumnya telah dilaunching secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara, Ny. Sahida Andinasari Wakhid, pada 27 Juli 2025 di Desa Salamerta. Launching ini menjadi penanda dimulainya gerakan terpadu untuk mendorong peran aktif kaum perempuan dalam pelestarian lingkungan dan peningkatan ketahanan keluarga.
Ny. Sahida Wakhid berharap masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, bisa memanfaatkan program Rabu Pon sebagai momentum untuk mandiri secara ekonomi dan berdaya guna bagi lingkungan sekitar. Ia menegaskan bahwa peran perempuan sangat strategis dalam menjaga ketahanan keluarga sekaligus menjadi agen perubahan di tingkat desa.
Menurut peserta bernama Rosidah (33), warga Salamerta, program Rabu Pon sangat penting karena secara langsung dapat membantu mengurangi potensi longsor di wilayahnya.
Demikian juga bagi Ratiyem (40), seorang ibu tunggal, mengungkapkan manfaat nyata program ini dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. Selain mendapat bibit tanaman, ia juga menerima bantuan ayam, pakan, dan kandangnya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, apalagi secara ekonomi membantu. Bisa untuk kebutuhan protein dan kalau ada lebih, telurnya bisa dijual,” katanya.
Selain pelatihan, dalam kegiatan tersebut juga diberikan sejumlah bantuan sosial, antara lain rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan sembako, sambungan listrik gratis, serta berbagai bibit tanaman.
Pewarta : Nur S
