• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Berlangsung 3 Hari, Wabup Wakhid Dorong Festival Literasi Jadi Penggerak Kreativitas dan Ekonomi

    22 Okt 2025, 07:01 WIB Last Updated 2025-10-22T00:02:18Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    BANJARNEGARA, wartIndonesianews.co.id – Wakil Bupati Banjarnegara H. Wakhid Jumali, Lc. secara resmi membuka Festival Literasi Banjarnegara Tahun 2025, yang diselenggarakan di Basement Perpustakaan Daerah Kabupaten Banjarnegara, Selasa (21/10/2025).


    Kegiatan yang mengusung tema “Semangat Berliterasi Membangun Kreativitas dan Nilai Ekonomi Banjarnegara” ini akan berlangsung selama tiga hari, menampilkan beragam kegiatan mulai dari gelar wicara, lokakarya, hingga pameran literasi yang terintegrasi dengan pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.


    Dalam sambutannya, Wabup Wakhid menyampaikan apresiasi Disarpus atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berkomitmen menumbuhkan budaya literasi di berbagai lapisan masyarakat.


    “Kita terus berupaya menumbuhkan budaya literasi di setiap lapisan masyarakat — mulai dari warga, guru, pustakawan, hingga relawan literasi. Semangat ini penting sebagai pemantik pembangunan melalui lahirnya generasi yang berpengetahuan dan berkarakter,” ungkap Wabup.


    Wakhid juga mengaitkan momentum festival dengan peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober, yang menurutnya memiliki makna sejarah penting bagi bangsa Indonesia.


    “Beberapa pahlawan bangsa kita adalah para santri. Fatwa jihad KH Hasyim Asyari yang lahir pada 22 Oktober menjadi pemicu semangat perjuangan hingga terjadinya peristiwa 10 November di Surabaya,” tuturnya.


    *Apresiasi bagi Penggiat Literasi dan Perpustakaan Desa*


    Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyerahan penghargaan Lomba Bertutur Siswa SD/MI Tingkat Kabupaten Banjarnegara Tahun 2025.


    Juara pertama diraih oleh Fauziah Athifa Wardah Supriyadi dari SD Negeri 1 Piasa Wetan, juara kedua oleh Aysha Mikayla Syalwa Fauzi dari SD Negeri 1 Karangkobar, dan juara ketiga oleh Yumna Naomi Aqila dari MI Muhammadiyah Sampang.


    Selain itu, diumumkan pula hasil Lomba Perpustakaan Desa Tahun 2025. Juara pertama diraih oleh Perpustakaan Oemah Bening dari Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh; juara kedua Perpustakaan Rakjat dari Desa Bakal, Kecamatan Batur; dan juara ketiga Perpustakaan Ruang Pintar dari Desa Bedana, Kecamatan Kalibening.


    Kepala Disarpus Kabupaten Banjarnegara Arief Rahman menjelaskan, festival ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan literasi yang telah dilaksanakan sejak bulan April 2025.


    “Berbagai kegiatan telah digelar, di antaranya Bimbingan Teknis Membaca Nyaring, Bimtek Perpustakaan, Bimtek Penulisan Budaya Lokal, Lokakarya Literasi Digital, Bedah Buku, serta pendataan naskah kuno Banjarnegara,” terangnya.


    Arief menambahkan, Banjarnegara juga berhasil mencatat prestasi membanggakan di tingkat nasional.


    “Tahun lalu kita meraih juara 3 nasional Lomba Bertutur SD. Tahun ini, Banjarnegara kembali mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk lomba resensi buku dan konten literasi digital tingkat nasional. Semoga dapat meraih hasil terbaik,” ungkapnya.


    *Pameran Literasi dan Ekonomi Kreatif*

    Festival Literasi Banjarnegara juga diramaikan dengan pameran literasi dan ekonomi kreatif yang diikuti oleh 15 stan dari berbagai lembaga dan komunitas.


    Di stan PKK Banjarnegara, pengunjung yang membawa lima botol plastik bekas dapat menukarnya dengan buku atau bibit tanaman buah. Sementara di stan SMPN 1 Bawang, pengunjung dapat mengikuti kegiatan membaca puisi, berpantun, hingga dilukis secara langsung. Wakil Bupati bahkan turut berpartisipasi dengan membacakan puisi di stan tersebut.


    Salah satu stan yang menarik perhatian adalah stand Disperindagkop, yang menghadirkan sajian kopi khas Banjarnegara. Hanya dengan Rp10.000, pengunjung dapat menikmati secangkir kopi premium sembari berdiskusi mengenai sejarah dan potensi kopi lokal.


    Pegiat kopi dari Koperasi Pageland Kasmaran Pagentan, Darsono, menjelaskan bahwa kopi memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas unggulan daerah.


    “Untuk pasaran lokal saja, kita belum sanggup mencukupi. Tahun 2025 ini baru bisa menyuplai sekitar 20 ton kopi. Jika hilirisasi dapat dilakukan di Banjarnegara, nilai jual kopi akan meningkat signifikan,” ungkapnya.


    Ia menambahkan bahwa harga kopi cenderung stabil, masa tanam dan perawatannya seimbang, serta memiliki permintaan pasar yang tinggi.


    Kepala Dinas Kominfo Sagiyo SIP, yang turut hadir di lokasi, menilai bahwa literasi kopi juga menyangkut aspek sejarah dan budaya.


    “Salah satu akar kata kopi berasal dari kaffah, yang berarti menyeluruh. Dulu para kabilah Arab gemar berkumpul sambil menikmati kopi untuk menyelesaikan persoalan. Jadi kopi ini memiliki nilai sejarah dan filosofi yang menarik,” ujar Sagiyo.


    Sejarawan dari Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Purnawan Basundoro, menambahkan bahwa kopi memiliki jejak panjang di wilayah Karesidenan Banyumas, termasuk Banjarnegara.


    “Pada masa Tanam Paksa, petani Banyumas pernah menanam tiga jenis kopi—Arabika, Liberia, dan Robusta. Sampai tahun 1861, tercatat 65.681 pikul kopi diekspor ke Eropa. Jadi, Banjarnegara memiliki akar sejarah kuat sebagai daerah penghasil kopi,” jelasnya.

    Pewarta : Nur S

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini