• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Gelar Aksi di Depan Kantor Gubernur Sulteng, HMI MPO Palu Sampaikan Lima Tuntutan

    WARTA INDONESIA NEWS
    3 Okt 2025, 22:26 WIB Last Updated 2025-10-03T15:27:07Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Palu, Wartaindonesianews.co.id - Jumat 3 Oktober 2025 — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Palu menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Dalam aksinya, massa menyampaikan lima tuntutan yang dianggap penting untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.


    Tuntutan pertama, HMI MPO mendesak Gubernur Sulawesi Tengah untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.


    Ahmad Rahim selaku Ketua Umum HMI MPO Cabang Palu menegaskan, bahwa praktik tambang ilegal masih marak, terutama di Parigi Moutong dan Poboya, Kota Palu.


    “Legal atau ilegal, tambang tetap merusak lingkungan. Bedanya hanya pada kadar kerusakannya. Selain itu, pengelolaan dana hasil tambang juga patut dipertanyakan. Kemana aliran dana tersebut selama ini?” ungkapnya dalam orasi.


    Tuntutan kedua, massa meminta Gubernur menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menilai, beberapa kasus yang terjadi menimpa siswa setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut harus menjadi perhatian serius.


    “Jangan sampai program yang seharusnya menyehatkan justru mempersulit, membuat sakit, bahkan membahayakan nyawa siswa. Evaluasi tata kelola MBG harus segera dilakukan,” tegasnya.


    Tuntutan ketiga, HMI MPO mendesak agar program beasiswa Berani Cerdas benar-benar diprioritaskan bagi siswa dari keluarga yang tidak mampu. Mereka menyoroti banyaknya pendaftar, namun menilai sistem penilaian dan pengelolaan masih perlu diperkuat.


    “Beasiswa ini harus tepat sasaran. Anak-anak dari keluarga kurang mampu harus menjadi prioritas utama,” kata orator aksi.


    Tuntutan keempat, demonstran meminta pemerintah mengoptimalkan penanganan gelandangan dan pengemis di Sulawesi Tengah. Mereka menilai masalah sosial tersebut masih terlihat jelas, khususnya di Kota Palu.


    “Kita semua bisa menyaksikan bagaimana gelandangan dan pengemis hidup tanpa kepastian. Mereka tidak tahu di mana bisa makan atau tidur. Pemerintah harus peduli, karena mereka juga manusia seperti kita,” ujarnya.


    Sebagai penutup, massa aksi menyatakan akan terus mengawal tuntutan tersebut. “Semoga apa yang kami perjuangkan ini membuahkan hasil. Jika tidak, kami siap kembali turun ke jalan dalam aksi jilid dua,” tegas peserta aksi.


    Reportase : Junaedi AM
    Editor : Red

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini