• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Desa Kamulyan Buktikan APBN Kembali ke Warga Lewat Skema Swakelola Murni

    11 Des 2025, 21:38 WIB Last Updated 2025-12-11T14:38:57Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     










    CILACAP, wartaindonesianews.co.id. – Desa Kamulyan, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap,  berhasil mencairkan dana besar Rp5,6 Miliar dari APBN melalui Kementerian PUPR. Anggaran ini dialokasikan untuk Program Penanganan Kemiskinan Ekstrem Terintegrasi (PKE), sebuah upaya komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup warga.


    ​Pada Kamis (11/12/2025), Kepala Desa Kamulyan, Mahmud, menerima kunjungan eksklusif dari tokoh pemerhati, Mulyadi Tanjung (Bang Buyung), untuk mengupas tuntas realisasi dana tersebut. Pertemuan yang berlangsung santai ini menjadi bukti transparansi pemerintah desa dalam mengelola anggaran.


    ​Kades Mahmud menjelaskan bahwa anggaran fantastis ini merupakan hasil dari proposal yang diajukan oleh Pemdes Kamulyan sejak tahun 2021. Kerja keras ini berbuah manis dengan status  Desa Kamulyan adalah satu-satunya desa di Jawa Tengah yang mendapatkan program infrastruktur terintegrasi PKE ini.


    ​Dana Rp5,6 Miliar difokuskan untuk pembangunan di tiga sektor utama yang menjadi penentu pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan masyarakat:


    ​Infrastruktur Jalan: Pembangunan dilakukan di 7 titik lokasi, dengan total perbaikan mencapai sekitar 5,59 km.


    ​Sanitasi Layak: Pembangunan berhasil mencakup 140 rumah berupa bangunan kamar mandi lengkap dengan septic tank yang sudah tercover.


    ​Jaringan Air Bersih (PDAM): Proyek sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Seluruh paket pekerjaan ini ditargetkan rampung antara tanggal 16 atau 22 Desember 2025.


    ​Poin paling menarik dari realisasi proyek ini adalah metode pengerjaannya. Kades Mahmud menegaskan bahwa proyek ini menggunakan sistem swakelola oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) desa yang diketuai oleh Pak Agus.


    ​Mahmud secara tegas menyatakan bahwa: "Tidak ada pihak ketiga atau penyedia barang dan jasa (kontraktor) mengerjakannya."

    ​Semua pekerja yang terlibat adalah warga lokal Desa Kamulyan, dan mereka dibayar harian dengan upah yang layak. Model swakelola ini memastikan bahwa anggaran APBN tidak hanya menciptakan bangunan fisik, tetapi juga berputar kembali menjadi stimulus ekonomi langsung bagi masyarakat setempat melalui pembayaran upah kerja.


    ​Diskusi ini ditutup dengan optimisme tinggi bahwa rampungnya tiga paket pekerjaan ini akan memberikan dampak signifikan dan jangka panjang dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Kamulyan.


    (Red/joker)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini