Iklan

Menu Bawah

Anggota MPR RI Supriyanto Gelar Sosialisasi Empat Pilar Bersama Warga Desa Grogol

Jumat, 20 Juni 2025, Juni 20, 2025 WIB Last Updated 2025-06-20T02:17:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


PONOROGO, wartaindonesianews.co.id - Dihadapan 160 orang peserta berasal dari warga masyarakat Desa Grogol Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo yang datang dari dukuh Pandan dan dukuh Gombak, anggota MPR RI asal Dapil Jatim VII (Kabupaten Ngawi,  Magetan,  Ponorogo, Trenggalek dan Pacitan), Drs.  Supriyanto kembali menemui masyarakat melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar tentang Pancasila,  UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan  Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo , Jawa Timur pada 17 Mei 2025.



Dalam kegiatan tersebut, Drs. Supriyanto memaparkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang diadakan di seluruh Indonesia ini dalam rangka meningkatkan rasa Nasionalisme serta menjaga keutuhan NKRI. "Kegiatan  Sosialisasi Empat Pilar MPR RI  merupakan salah satu cara untuk ikut mencerdaskan anak bangsa," ujar Drs. Supriyanto.


Lebih lanjut pria yang akrab Kang Pri ini juga menyampaikan kepada peserta bahwa sudah saatnya Bangsa Indonesia kembali memahami tentang latar belakang pemikiran dari empat pilar kebangsaan, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan lainnya. "Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai kontutusi negara serta ketetapan MPR NKRI, juga sebagai bentuk negara Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara," ungkapnya. 


Menurut Legislator Partai Gerindra ini juga menceritakan tentang lahirnya pancasila. Di mana, pancasila lahir berkaitan dengan semangat bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. "Salah satu wujud semangat kebangsaan yakni dengan mengingat hari kebangkitan bangsa, sumpah pemuda, dan lainnya," urainya.


Selain itu dia juga memaparkan tentang bahaya Radikalisme, fanatik militan, kelompok yang ingin mendirikan negara Islam dan teroris merupakan ancaman bagi Pancasila dan kebhinnekaan Indonesia. "Untuk itu saya mengajak semua elemen masyarakat, tokoh dan ulama untuk terlibat meluruskan informasi dan ajakan yang mengajak pada kebencian terhadap kelompok lain, menolak isu etnis, kristenisasi, inteloransi, pengkafiran terhadap kelompok lain serta ideologi kekerasan," jelasnya. 

Pewarta: Muh Nurcholis

Komentar

Tampilkan

Terkini