Iklan

Menu Bawah

Lomba Melukis Tong Sampah Kampanyekan Pelestarian Lingkungan dalam Rangkaian Grebeg Suro 2025 Ponorogo

Senin, 23 Juni 2025, Juni 23, 2025 WIB Last Updated 2025-06-23T00:15:35Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


PONOROGO, wartaindonesianews.co.id --Grebeg Suro 2025 tak hanya fokus mengembangkan kesenian dan kebudayaan tradisional di Kabupaten Ponorogo tapi juga mengkampanyekan pelestarian lingkungan. Upaya tersebut dikemas dalam kegiatan Lomba Melukis Tong Sampah yang diinisiasi Yayasan Batu Hijau.


Ketua yayasan tersebut, Eva Susanti mengatakan agenda kali ini adalah yang kedua kalinya digelar dalam dua tahun berturut-turut. “Tahun ini kita memberikan tempat untuk anak-anak melukis di atas ember bekas cat dengan tema Ponorogo dan lingkungan,” katanya, Minggu (22/6/2025).


Perlombaan kali ini berlangsung di Pendopo Agung Ponorogo setelah dibuka langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko. Adapun, pesertanya terdiri dari kategori pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat se-Kabupaten Ponorogo.

Peserta yang berjumlah 37 orang memperebutkan piala dan uang pembinaan dari Yayasan Batu Hijau. Selain itu, yayasan tersebut juga memberikan beasiswa kepada 11 pelajar berprestasi untuk ketiga kalinya di Ponorogo hingga saat ini.


“Pemberian beasiswa ini biasanya setiap enam bulan sekali kami berikan,” kata Eva seusai pembukaan lomba tersebut. Beasiswa tersebut diharapkan dapat memotivasi para siswa untuk lebih giat belajar dan meraih prestasi yang membanggakan.


Sementara itu, Lomba Melukis Tong Sampah 2025 berlangsung secara kompetitif karena para peserta memiliki kreativitas dan kemampuan yang hampir sama. Banyak di antara mereka melukis objek dan pemandangan bernuansa cerah atau berwarna-warni ditambah slogan untuk menjaga lingkungan.


Penanggung jawab acara kali ini, Umi Hamamah menjelaskan alasan mereka menggunakan tong sampah sebagai media lukisan. Dia mengakui ketentuan itu berbeda dari perlombaan tahun lalu yang menggunakan kaus polos sebagai media lukisan.

“Kita memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar kita biar lebih menarik, lebih bermanfaat. Jadi, selama ini, kalau ember bekas cat ini digunakan untuk tong sampah itu biasa, tapi kalau kita lukis itu akan lebih menarik,” katanya.


Bentuk tong sampah yang tidak rata menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. Seluruh karya buatan para peserta rencananya akan dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah sekaligus hiasan untuk memperindah ruangan.


Dalam pidato sambutannya, Bupati turut mengapresiasi kegiatan kali ini sebagai bagian dari rangkaian Grebeg Suro 2025. Dia pun mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mengapresiasi karya buatan para peserta dan meniru kreativitasnya. 

Pewarta: Muh Nurcholis

Komentar

Tampilkan

Terkini