• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Yayasan Relief Islami Indonesia Gelar Pelatihan Dukungan Psikologis Awal untuk Rumah Ibadah Tangguh Bencana

    2 Sep 2025, 16:33 WIB Last Updated 2025-09-02T09:33:31Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Palu, Wartaindonesianews.co.id – Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) Wilayah Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Islamic Relief Netherlands menggelar Pelatihan Dukungan Psikologis Awal (Psychosocial First Aid Training) bagi kelompok Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB). Kegiatan berlangsung selama dua hari, 29–30 Agustus 2025, bertempat di Rama Garden Hotel, Kota Palu.


    Pelatihan ini diikuti oleh para perwakilan RITB yang merupakan dampingan YRII di Sulawesi Tengah.


    RITB tersebut di antaranya adalah RITB SANGUPATUJU Masjid Jami Al Hidayah Besusu Barat (Agama Islam), Dharma Siaga Pura Agung Wana Kertha Jagat Natha (Agama Hindu), Komisi Pengurangan Risiko Bencana GPID Jemaat Patmos Jono Oge di Sidera (Agama Kristen). Masing-masing dari RITB ini diwakili oleh 10 orang.


    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Ir. Akris Fattah Yunus, MM. Dalam sambutannya ia menyampaikan pentingnya peran rumah ibadah dalam upaya pengurangan risiko bencana.


    “Rumah ibadah bukan hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan, tetapi juga dapat menjadi tempat perlindungan dan pemulihan bagi masyarakat saat bencana terjadi. Dengan adanya pelatihan dukungan psikologis awal ini, para pengurus rumah ibadah akan lebih siap membantu jamaah dan warga sekitar yang terdampak,” ujarnya.



    Sementara itu, Koordinator YRII Wilayah Sulawesi Tengah, Fahmi Rahmatna, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung masyarakat agar lebih tangguh menghadapi bencana.


    “YRII terus berupaya memperkuat kapasitas komunitas, termasuk rumah ibadah, agar mampu memberikan dukungan tidak hanya secara fisik tetapi juga psikologis bagi warga yang mengalami trauma bencana,” tutur Fahmi.


    Dalam pelatihan ini, hadir I Putu Ardika Yana, M.Psi, seorang psikolog klinis yang bertindak sebagai fasilitator. Ia membawakan materi seputar keterampilan dasar teknik mendengarkan aktif, dukungan emosional, penanganan trauma dalam situasi bencana, serta kesehatan mental dan strategi coping.


    Melalui kegiatan ini, diharapkan rumah ibadah dapat berperan sebagai pusat pemulihan psikososial masyarakat, sehingga tercipta ketangguhan bersama dalam menghadapi bencana.

    Pewarta: Junaidi AM 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini