Banjarnegara, wartaindonesianews.co.id-+11 Oktober 2025 – Suasana cerah pada Sabtu pagi menjadi pembuka yang sempurna bagi kegiatan literasi di Aula Balai Desa Luwung, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Tawa, semangat, dan rasa ingin tahu memenuhi ruangan saat pelatihan menulis buku cerita anak yang digelar oleh Rumah Baca Purnama berlangsung.
Dengan tema “Bangkitkan Minat Baca, Melalui Menulis Cerita,” kegiatan ini menghadirkan Novi Latifuraini, seorang penulis buku anak sekaligus pendidik di salah satu SD Negeri di Banjarnegara, sebagai narasumber utama. Novi berbagi pengalaman dan teknik menulis cerita anak dengan cara yang menyenangkan dan penuh kehangatan.
“Menulis cerita anak bukan hanya soal kata-kata yang indah, tapi tentang bagaimana kita bisa menyentuh hati pembaca kecil dengan pesan yang sederhana namun bermakna,” ujar Novi di sela-sela sesi pelatihan.
Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari pemuda, guru, pengelola perpustakaan desa, penggerak literasi, pelajar, hingga mahasiswa tampak antusias mengikuti setiap sesi. Mereka diajak untuk mengeksplorasi ide, menciptakan karakter, hingga menyusun alur cerita yang menarik bagi anak-anak.
“Saya sangat terharu melihat semangat peserta. Banyak yang awalnya ragu menulis, tapi setelah latihan dan diskusi, mereka berani bercerita dan menuliskannya dengan gaya yang unik. Inilah momen yang membahagiakan bagi seorang pengajar literasi,” tambah Novi sambil tersenyum.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat: Apresiasi Komunitas Literasi Tahun 2025 yang digagas oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ketua Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan literasi yang telah berjalan sepanjang tahun. Hasilnya nanti akan diwujudkan dalam bentuk buku antologi cerita anak karya peserta.
Kegiatan juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara, Arief Rahman, yang turut hadir dan menutup acara secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membaca dan menulis sebagai pondasi peradaban.
Hari itu, Balai Desa Luwung tidak hanya menjadi tempat pelatihan, tapi juga ruang inspirasi. Di bawah cahaya pagi yang cerah, ide-ide tumbuh dari kepala dan hati para peserta. Tawa dan semangat menulis menjadi bukti bahwa literasi bisa menjadi kegiatan yang ceria, membahagiakan, dan penuh makna.
“Saya percaya, dari pelatihan ini akan lahir penulis-penulis muda yang mencintai dunia literasi anak. Karena setiap cerita yang ditulis dengan hati, akan selalu menemukan pembacanya,” tutup Novi dengan penuh harapan.
Pewarta: Wawan Guritno