• Jelajahi

    Copyright © WARTA INDONESIA NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Menu Bawah

    Alun-Alun Lapangan Asem Desa Bantarsari Penuh Sesak, Budaya Sintren Meriahkan Pasar Malam

    Minggu, 13 Juli 2025, Juli 13, 2025 WIB Last Updated 2025-07-12T23:34:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

      

     

     


    Cilacap, wartaindonesianews.co id – Malam Minggu, 12 Juli 2025, menjadi saksi bisu kemeriahan yang luar biasa di Alun-Alun Lapangan Asem, Desa Bantarsari, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap. Sejak senja menyapa, lautan manusia mulai memadati area parkir hingga ke setiap sudut lapangan, mengindikasikan antusiasme yang membuncah terhadap gelaran pasar malam yang tak hanya menghadirkan hiburan, namun juga sarat akan nilai edukasi dan pemberdayaan ekonomi lokal.

     

    Dari kaum muda yang bersemangat mencari hiburan, keluarga yang ingin menghabiskan waktu berkualitas, hingga para pedagang UMKM yang gigih menjajakan produknya, semua tumpah ruah dalam harmoni kebersamaan. Suasana riuh rendah namun tertib menciptakan atmosfer yang hangat, menunjukkan betapa pasar malam masih menjadi magnet kuat bagi masyarakat untuk bersosialisasi dan menikmati akhir pekan.

     

    UMKM: Jantung Ekonomi Lokal yang Berdenyut Kuat

    Salah satu pilar utama yang membuat pasar malam ini begitu istimewa adalah kehadiran puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Berbagai jenis kuliner tradisional hingga modern, kerajinan tangan khas Cilacap, pakaian, aksesoris, dan produk-produk inovatif lainnya terpajang rapi di setiap lapak. Ini bukan sekadar ajang jual beli biasa, melainkan sebuah platform edukasi ekonomi bagi masyarakat.

     

    Para pengunjung dapat belajar langsung tentang proses pembuatan produk, nilai-nilai di balik setiap kerajinan, dan bahkan kisah inspiratif di balik perjuangan para pelaku UMKM. Bagi para pedagang, pasar malam ini adalah sekolah nyata tentang pemasaran, interaksi dengan pelanggan, dan adaptasi terhadap dinamika pasar. "Kami sangat bersyukur dengan adanya pasar malam ini," ujar Ibu Sumiati, seorang pengrajin batik tulis khas Banyumasan. "Ini kesempatan emas bagi kami untuk memperkenalkan produk dan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang kekayaan budaya kita melalui batik."

     

    Pemerintah desa dan pihak penyelenggara patut diapresiasi atas upaya mereka dalam memfasilitasi UMKM, memberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkontribusi pada perputaran ekonomi lokal. Ini adalah contoh nyata bagaimana kegiatan budaya dan hiburan dapat bersinergi dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

     


    Sintren: Pesona Budaya Banyumasan yang Memukau dan Penuh Filosofi

    Puncak kemeriahan malam itu adalah pertunjukan Tari Sintren, sebuah warisan budaya tak benda dari Banyumasan yang begitu kaya akan filosofi dan nilai-nilai luhur. Di tengah gemerlap lampu pasar malam, panggung sederhana menjadi saksi bisu keanggunan penari Sintren yang seolah-olah dirasuki roh, bergerak gemulai dalam balutan busana tradisional yang memesona.

     

    Pertunjukan Sintren bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah edukasi langsung tentang kekayaan spiritual dan kesenian tradisional Jawa. Penonton diajak untuk memahami bahwa di balik setiap gerakan, setiap irama gamelan, dan setiap ritual yang mengiringi tarian ini, tersimpan makna mendalam tentang keselarasan alam, kekuatan spiritual, dan kearifan lokal. Anak-anak muda yang menyaksikan tampak terpukau, membuka mata mereka terhadap warisan leluhur yang mungkin selama ini hanya mereka dengar dari cerita.

     

    "Sintren adalah jiwa kami, identitas kami sebagai orang Banyumas," tutur Bapak Hadi, sesepuh desa yang turut hadir menyaksikan. "Melalui pertunjukan ini, kami berharap generasi muda dapat lebih mencintai dan melestarikan budaya kita. Ini adalah cara kita mengajarkan sejarah dan nilai-nilai luhur tanpa harus melalui buku."

     

    Hiburan Modern dan Edukasi Lingkungan

    Selain UMKM dan Sintren, pasar malam juga menyediakan berbagai wahana permainan dan hiburan modern yang digemari anak-anak dan remaja. Namun, di balik keramaian ini, terselip pula pesan-pesan edukasi. Beberapa sudut pasar malam dilengkapi dengan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pemilahan sampah, dan konservasi alam. Petugas kebersihan yang sigap memastikan area tetap bersih, menjadi contoh nyata dari praktik pengelolaan lingkungan yang baik.

     

    Kehadiran pasar malam di Alun-Alun Lapangan Asem Desa Bantarsari ini membuktikan bahwa hiburan rakyat dapat dikemas secara cerdas, tidak hanya sebagai ajang rekreasi semata, tetapi juga sebagai medium efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung ekonomi lokal, melestarikan budaya, dan menjaga lingkungan.

     

    Malam Minggu yang cerah di Bantarsari ini bukan hanya tentang keramaian, tetapi tentang kebersamaan, pembelajaran, dan kebanggaan akan identitas lokal. Sebuah perayaan yang tak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga memperkaya jiwa dan pikiran. Semoga semangat ini terus menyala, menjadikan pasar malam sebagai tradisi yang produktif dan edukatif bagi generasi mendatang.


    Pewarta : Nur S/Marjuki 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini